Makanan tak sehat tak boleh dijual di sekolah dan tempat bermain anak-anak, demikian pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam serangkaian saran yang bertujuan mendorong makanan sehat dan mengurangi kegemukan di kalangan anak-anak.
Pernyataan itu tidak mencakup larangan iklan untuk makanan dengan kandungan lemak jenuh, gula atau garam yang tinggi yang ditujukan pada anak-anak, namun malah meminta sejumlah negara untuk “mempertimbangkan pendekatan paling efektif guna mengurangi” pemasaran makanan semacam itu, sebagaimana dikutip dari AFP.
Saran yang tak mengikat tersebut akan disampaikan pada pertemuan tingkat tinggi mengenai pencegahan dan pemantauan penyakit tak menular selama Sidang Majelis Umum PBB di New York pada September nanti, kata para pejabat WHO.
“Lokasi tempat anak-anak berkumpul mesti terbebas dari segala bentuk pemasaran makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh, acid trans-fat, tinggi gula atau garam,” kata badan kesehatan PBB tersebut.
“Pengaturan semacam itu meliputi, tapi tak dibatasi pada, taman kanak-kanak, sekolah, halaman sekolah dan pusat-pusat pendidikan pra-sekolah, lapangan bermain, keluarga dan klinik anak-anak serta tempat layanan kesehatan anak dan selama kegiatan budaya serta olah raga yang diselenggarakan di semua tempat ini,” katanya.
Sebanyak 43 juta anak pra-sekolah kelebihan berat atau kegemukan, demikian data WHO.
“Anak-anak di seluruh dunia terpaku pada pemasaran makanan yang banyak mengandung lemak, gula atau garam, yang meningkatkan potensi generasi muda terserang penyakit degeneratif dalam hidup mereka,” katanya.
Enam dari 10 kematian setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung, kanker, diabetes dan penyakit paru-paru kronis, demikian peringatan WHO. Badan kesehatan dunia itu menyatakan satu faktor umum buat keempat penyakit utama adalah makanan dengan gizi buruk.