Jantung Anda mungkin akan berhenti sejenak saat itu, mata jadi melotot, telinga memanas, dan terlebih lagi, rasa ingin tahu Anda jadi meledak. “Dari mana kamu tahu istilah itu??”
Tentu bisa dari mana saja ibu! Zaman modern seperti sekarang ini, jendela informasi benar-benar terbentang lebar, mulai dari TV, internet, HP, buku, hingga obrolan dengan teman. Sulit untuk membendung segala aliran informasi tentang pornografi yang bisa datang dari berbagai penjuru…kapan saja. Lalu, bagaimana Anda bisa melindungi anak dari pengaruh negatif hal-hal yang berbau pornografi? Berikut tipsnya!
Selalu komunikatif dengan anak
Agar anak mau terbuka dengan Anda, maka Anda juga harus memberikan rasa nyaman pada mereka. Sesekali bersikap sebagai sahabat curhat bisa membuat mereka merasa bebas untuk menceritakan apa saja. Tanyakan seputar kegiatan sekolah, obrolan dengan teman, kenali teman macam apa yang mereka ajak bergaul, dan pantau terus lingkungan sekolah, materi pendidikan, dan lingkungan pergaulan anak. Tegaskan pada anak, bahwa ia bebas ‘melapor’ hal apa saja yang menurut mereka aneh atau menimbulkan ketidaknyamanan. Keterbukaan bisa menyelamatkan anak dari hal-hal yang tak diinginkan, termasuk pornografi dan aksi pelecehan oleh pihak lain.
Cermati harta karun anak
Majalah, buku, tayangan film, game, hingga software yang Anda pasang di komputer, semua itu tak boleh luput dari pengawasan. Jangan sampai ada games, buku, atau akses internet yang bisa membawa anak masuk dalam dunia orang dewasa.
Simpan di dalam kamar saja!
Meski Anda dan pasangan memiliki kamar pribadi, namun hal ini tak berarti Anda berdua bebas meletakkan kondom, pakaian dalam, atau lingerie di mana saja. Setiap kali usai berhubungan selalu ingat untuk meletakkan kembali ‘aksesoris ranjang’ tersebut pada tempat yang jauh dari jangkauan anak. Jangan sampai Anda speechless gara-gara anak minta penjelasan tentang lingerie yang ia temukan saat masuk kamar Anda.
Berikan penjelasan pada anak sesuai tingkatan umur mereka tentang hal yang berbau seksualitas
Menyimpan rapat-rapat dan menganggap tabu hanya akan membuat anak mencari penjelasan di tempat lain. Hal ini bisa membuka peluang anak terjerumus kepada jalan yang salah, seperti pornografi. Jika anak bertanya, berikan penjelasan yang kira-kira bisa diterima dengan nalar mereka. Jangan biarkan anak datang dengan pertanyaan dan pergi dengan tanda tanya. Jelaskan sesuai porsinya.
Selain terbuka dan mengadakan pendekatan dengan anak, Anda juga harus mewaspadai jendela informasi yang ada di rumah.
Tips online bebas pornografi
1. Beli software pengaman yang bisa mem-block website-website/ forum-forum yang berbau ‘dewasa’. Amankan komputer seperti Anda mengunci pintu saat keluar rumah. Jangan lupa diskusikan hal ini dengan keluarga, terutama pasangan.
2. Selektif dengan teman dalam dunia maya juga perlu lho. Jangan sampai Anda atau anggota keluarga berhubungan dengan orang yang jelas-jelas memiliki gelagat tidak baik. Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?
3. Letakkan komputer di tempat yang mudah diawasi, misal di ruang keluarga, sehingga Anda bisa memantau kegiatan online anak tanpa menyinggungnya.
4. Untuk komputer di sekolah atau tempat les, Anda juga perlu memeriksa sistem pengamannya. Anda bisa meminta guru atau pembimbing untuk benar-benar mengawasi anak saat ia sedang asyik dalam dunia maya.
5. Beritahu anak untuk tidak sembarangan membeberkan informasi pribadi, seperti nama lengkap, alamat, no telepon (khususnya rumah), foto diri, dan lain-lain pada orang yang tak terlalu dikenal (sekalipun yang mengaku sebagai teman keluarga), dan juga dalam dunia maya. Beri penjelasan agar mereka mengerti bahwa hal itu berbahaya.
6. Selalu pantau ya bu! Buddies, blogs, browser history, image files, music downloads, dan lainnya. Biarkan anak tahu bahwa Anda akan sering melakukan pemeriksaan. Jelaskan pula bahwa hal ini bukan untuk mengganggu privasi mereka, namun untuk melindungi mereka.
Untuk HP
Meski mampu membeli yang mahal dan terbaru sekalipun, namun Anda tetap harus mempertimbangkan kemungkinan hal apa saja yang mungkin diakses anak dalam telepon genggamnya.
1. Belikan HP sesuai kebutuhan. Sarana telepon, sms, hingga game (tanpa ada akses untuk download) seharusnya sudah cukup untuk anak usia dini.
2. Untuk HP canggih, sebelum memberikan pada anak, Anda perlu mengadakan kesepakatan dengannya. Apa itu? Anda berhak menggunakannya juga. Dengan begitu, Anda bisa memantau perkembangan kegiatan HP, termasuk apa saja yang mungkin telah di-download anak.
Untuk TV
Tak semudah memantau pembelian buku atau majalah, cakupan TV lebih luas dari itu. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mendampingi anak saat menonton TV dan batasi durasi nonton. Teladan Anda sendiri juga berbicara cukup keras dalam hal ini.